
Pengertian belajar menurut W. Gulo adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, dan berbuat
Kota Nagasaki 1945 sebelum dan sesudah di jatuhkan bom atom, merupakan bentuk pembelajaran akibat dari Perang Dunia Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Bidang-bidang studi yang termasuk ke bahan pelajaran sosial antara lain pelajaran agama serta pendidikan moral.
Proses belajar terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar.
Kamu harus memilih waktu yang tepat untuk jadwal belajar, misalnya waktu ketika kamu sedang dalam temper dan berkonsentrasi penuh untuk belajar. Karena dengan adanya jadwal, kamu bisa belajar lebih teratur dan tidak membuang waktu secara cuma-cuma.
Dari berbagai pandangan para ahli tersebut menunjukkan berapa pentingnya keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.
Pengkondisian operan adalah jenis pengkondisian di mana perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah hukuman.[5] Kecenderungan untuk mengulang perilaku seperti ini dipengaruhi oleh ada atau tidaknya penegasan dari konsekuensi-konsekuensi yang dihasilkan oleh perilaku.
Definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Meskipun setiap individu memiliki keterampilan yang berbeda satu sama lainnya, ketahuilah bahwa keterampilan tersebut tidak datang secara tiba-tiba. Mereka harus melalui proses belajar agar dapat mengasah keterampilan tersebut.
Menurut situs Wikipedia, belajar diartikan sebagai sebuah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku di sini sebagai hasil dari sebuah pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori koneksionisme-nya Thordike. Dalam teori koneksionisme, ia mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respons benar.
Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang, seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan sempurna. Dalam proses belajar, semakin sering materi pelajaran diulangi maka semakin ingat dan melekat pelajaran itu dalam diri seseorang.
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri.
Peningkatan pengetahuan serta pemahaman dalam menguasai materi merupakan hasil dari proses belajar. Selain menambah pengetahuan, proses belajar juga akan membuat daya pikir seseorang menjadi lebih baik lagi, sehingga orang tersebut dapat berpikir secara kritis terhadap suatu permasalahan.